MAHASISWA ISI PEDULI MUSIK "PEK BUNG"
(Sumber: http://rrijogja.co.id/regional/seni-dan-budaya/2470-mahasiswa-isi-peduli-musik-pekbung_diunduh 8 Januari 2012)
RRI-Jogja News/L-09,
Mahasiswa angkatan pertama Magister Tatakelola Seni (MTS) ISI Yogyakarta
yang begitu antusias membangun citra Prodi dengan merealisasikan
matakuliah melalui program Pengabdian Masyarakat, menggelar pendampingan
kesenian “Pekbung” yang ada di Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Bantul,
mulai tanggal 2 Januari hingga 20 Januari 2013.
Pendampingan
dengan memberikan bekal tentang pengelolaan kesenian secara internal
dan eksternal. Internal terkait dengan pengelolaan secara musikal,
adapun eksternal berkaitan tentang bagaimana menjalin relasi dengan
media dan strategi publikasi.
Menurut
Novena, mahasiswi MTS angkatan 2011 yang kosentrasi di bidang Manajemen
Seni Budaya, “Sebagai akademisi ada baiknya ilmu yang diperoleh di
kampus dapat membantu permasalahan kesenian yang ada di masyarakat,
dalam hal ini kesenian tradisional yang dimiliki masyarakat setempat
agar dapat mengangkat potensi desa, selain menjadi aset pariwisata yang
berdampak pada perekonomian masyarakat setempat”.
Pembukaan
pendampingan tersebut dilaksanakan, Rabu malam, (02/01/13) di Aula
Kelurahan Wijirejo, Pandak, Bantul, dalam tema “Pekbung Semangat
Indonesia”, melibatkan langsung pelaku kesenian pekbung di Desa Wijirejo.
Dari hasil obsevasi tercatat ada tiga kelompok kesenian pekbung
di desa tersebut. Dalam pada itu, beberapa komunitas musik mahasiswa
tampil, diantaranya Komunitas PATROL (Ikatan Mahasiswa Jember
Yogyakarta), Komunitas Pecel Phencuk (kumpulan mahasiswa dari
Banyuwangi), HMJ Etnomusikologi dari ISI Yogyakarta, dan Djembe Sewon
(komunitas perkusi sewon, Bantul). Dengan harapan, melalu penampilan
tersebut terjadi saling menginspirasi.
Kelompok kesenian pekbung malam itu menyajikan lima lagu dengan dua penyanyi. Kolaborasi ke-tiga kelompok pekbung mendapat respon meriah dari penonton, sehingga mampu menghangatkan suasana malam yang dingin karena hujan yang terus mengguyur.
Kelompok
Djembe Sewon, kelompok HMJ Etnomusikologi dan kelompok Patrol semakin
menghangatkan suasana. Sementara itu, diskusi mengenali dan mengetahui
kendala-kendala yang dihadapi para pelaku kesenian Pekbung pun berlangsung semarak.
“Kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap kesenian Pekbung,
tidak menyurutkan semangat para pemusiknya dengan tetap berlatih dan
berkarya, sehingga dapat menghadirkan ide-ide penggarapan musik yang
lebih menarik semisal Pekbung Jazz”, ungkap Deny, seorang pemusik dari
Djembe Sewon.
Stevi, mahasiswa
pertukaran pelajar di ISI Yogyakarta dari Jerman, yang menghadiri
sarasehan tersebut mengatakan, “Dirinya sangat apresiatif terhadap
Kesenian Pekbung, karena kesenian di Indonesia yang satu ini,
memiliki keunikan tersendiri dengan adanya interaksi yang dibangun
dengan penontonnya.