12/09/2012

ANGGOTA DPRD MENGUNJUNGI PENTAS PEK BUNG TRI MANUNGGAL SARI

Bpk. Slamet Bagya, SE, MM (Anggota Komisi B DPRD Bantul)
sedang memberikan sambutan


Tahun baru hijriah (1434 H) pada tahun ini jatuh pada hari Kamis tanggal 15 Nopember 2012. Kami selaku anggota masyarakat sering prihatin karena sebagian masyarakat memperingatinya dengan meninggalkan budaya lokal-tradisional-adiluhung. Sehingga sering menyebabkan hilangnya jati diri masyarakat Indonesia yang berbudaya.

Kesenian “Pek Bung” merupakan budaya asli dari masyarakat Jawa yang menggunakan peralatan tradisional dengan perpaduan klenting sebagai bas dan kendang, bambu bumbung sebagai bas/gong, seruling untuk melodi, kentongan, besi berbentuk garputala, serta bunyi-bunyian lain untuk mengisi dan melengkapi perpaduan irama. Kesenian ini awalnya menampilkan lagu-lagu daerah dan perjuangan (seperti Putri Sari Nanding, Ongke-onke, Perahu Layar, dll.) sebagai manivestasi adanya pesan moral semangat perjuangan dan rasa cinta tanah air.

Guna melestarikan budaya adiluhung tersebut dan memperingati tahun baru hijriah, maka kami masyarakat peminat dan pemerhati budaya yang tergabung dalam Paguyuban Kesenian Tradisional “Pek Bung TRI MANUNGGAL SARI” yang berdiri sejak tanggal 28 Desember 2009 (telah memperoleh sertifikat dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul akan menyelenggarakan pentas seni.

Para penonton menikmati tampilan Pek Bung Tri Manunggal Sari
 Salah satu tampilan seorang pemain musik

 Kekompakan para pemain musik

 Tampilan salah seorang penyanyi

Tampilan Lagu penutup









1 comment:

  1. Waduh Pak DPRD juga demen pekbung to..
    Saluut..

    ReplyDelete