12/19/2012

Pek Bung Tri Manunggal Sari Meriahkan Acara Penandatanganan Kerjasama antara BI dengan Pemkab Bantul




Siang itu (7 Juni 2012) paguyuban Pek Bung Tri Manunggal Sari semakin bikin meriah acara
penandatanganan kerjasama antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
dengan Pemerintah Kabupaten Bantul. 


 


 

Berita selengkapnya dapat di baca:
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/350FDCE2-4F8F-4DFC-A640-2AFCEA26AE4C/26628/GIed27_jun2012_FINALlowres.pdf

 
Mengendalikan Inflasi Dengan
Mensejahterakan Petani

 
Siapa sih yang menyangka kalau kaum ibu-ibu dari istri petani juga 
piawai dalam olah vokal. Buktinya paduan suara para istri kelompok
tani mampu mendendangkan sejumlah lagu dengan apik. Belum
lagi suguhan kesenian tradisional kelompok Gepok Lesong dan
grup Pek Bung Tri Manunggal Sari semakin bikin meriah acara
penandatanganan kerjasama antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Pemerintah Kabupaten
Bantul pada 7 Juni 2012. Ketika itu kedua belah pihak menyepakati
untuk menyukseskan program Ketahanan Pangan Komoditas
Beras dan Pembukaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman
Terpadu (SLPTT).  

Lho, apa urusannya BI dengan ketahanan pangan dan SLPTT?
Begini. Mandat BI selaku bank sentral adalah menjaga kestabilan
nilai Rupiah yang tercermin pada angka inflasi dan nilai tukar Rupiah
dengan mata uang negara lain. Salah satu penyumbang terbesar
pergerakan angka inflasi adalah kelompok bahan pangan pokok
seperti beras, jagung, kedelai, cabai dan lainnya. Bila kelompok
bahan pangan itu bergejolak, maka dampaknya kenaikan harga dan
angka inflasi.

Menurut KepalaPerwakilan BI DIY, Mahdi Mahmudy, bank sentral
memandang perlu adanya akselerasi sektor riil dan UMKM, diantaranya
melalui pelaksanaan program ketahanan pangan, khususnya untuk
komoditas yang memiliki andil cukup besar terhadap inflasi. Seperti
diketahui, Kabupaten Bantul dikenal sebagai penghasil beras di wilayah
Yogya dan sekitarnya. Apalagi kabupaten ini termasuk salah satu
yang berhasil menerapkan sistem ketahanan pangan sehingga bisa
menjadi acuan bagi daerah lain.Kehadiran BI dalam program
tersebut untuk menginisiasi program penguatan ketahanan pangan
di daerah melalui pilot program komoditas guna mendukung
program Pemkab Bantul dalam meningkatkan efisiensi usaha,
produktivitas beras, dan sekaligus upaya pengentasan kemiskinan.

Untuk mengangkat harkat petani yang lahannya sempit atau yang
menjadi petani penggarap, akan disewa lahan seluas 4 ha selama
setahun untuk digarap petani terpilih. “Diharapkan program ini
dapat meningkatkan perekonomian daerah serta mewujudkan
kesejahteraan masyarakat warga Bantul yang sebagian besar adalah
petani dengan kepemilikan lahan terbatas,” ujar Bupati Bantul Hj. Sri
Suryawidati.