Siang itu (7 Juni 2012) paguyuban Pek
Bung Tri Manunggal Sari semakin
bikin meriah acara
penandatanganan
kerjasama antara Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY)
dengan
Pemerintah Kabupaten Bantul.
Berita selengkapnya dapat di baca:
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/350FDCE2-4F8F-4DFC-A640-2AFCEA26AE4C/26628/GIed27_jun2012_FINALlowres.pdf
Mengendalikan Inflasi Dengan
Mensejahterakan
Petani
Siapa sih yang menyangka kalau kaum
ibu-ibu dari istri petani juga
piawai
dalam olah vokal. Buktinya paduan
suara para istri kelompok
tani
mampu mendendangkan sejumlah
lagu dengan apik. Belum
lagi
suguhan kesenian tradisional kelompok
Gepok Lesong dan
grup
Pek Bung Tri Manunggal Sari semakin
bikin meriah acara
penandatanganan
kerjasama antara Kantor
Perwakilan Bank Indonesia
Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan
Pemerintah Kabupaten
Bantul
pada 7 Juni 2012. Ketika itu
kedua belah pihak menyepakati
untuk
menyukseskan program Ketahanan
Pangan Komoditas
Beras
dan Pembukaan Sekolah Lapang
Pengelolaan Tanaman
Terpadu
(SLPTT).
Lho,
apa urusannya BI dengan ketahanan
pangan dan SLPTT?
Begini.
Mandat BI selaku bank sentral
adalah menjaga kestabilan
nilai
Rupiah yang tercermin pada angka
inflasi dan nilai tukar Rupiah
dengan
mata uang negara lain. Salah
satu penyumbang terbesar
pergerakan
angka inflasi adalah kelompok
bahan pangan pokok
seperti
beras, jagung, kedelai, cabai
dan lainnya. Bila kelompok
bahan
pangan itu bergejolak, maka dampaknya
kenaikan harga dan
angka
inflasi.
Menurut
KepalaPerwakilan BI DIY,
Mahdi Mahmudy, bank sentral
memandang
perlu adanya akselerasi sektor
riil dan UMKM, diantaranya
melalui
pelaksanaan program ketahanan
pangan, khususnya untuk
komoditas
yang memiliki andil cukup
besar terhadap inflasi. Seperti
diketahui,
Kabupaten Bantul dikenal sebagai
penghasil beras di wilayah
Yogya
dan sekitarnya. Apalagi kabupaten
ini termasuk salah satu
yang
berhasil menerapkan sistem ketahanan
pangan sehingga bisa
menjadi
acuan bagi daerah lain.Kehadiran
BI dalam program
tersebut untuk
menginisiasi program penguatan
ketahanan pangan
di
daerah melalui pilot program komoditas
guna mendukung
program
Pemkab Bantul dalam meningkatkan
efisiensi usaha,
produktivitas
beras, dan sekaligus upaya
pengentasan kemiskinan.
Untuk
mengangkat harkat petani yang
lahannya sempit atau yang
menjadi
petani penggarap, akan disewa
lahan seluas 4 ha selama
setahun
untuk digarap petani terpilih.
“Diharapkan program ini
dapat
meningkatkan perekonomian daerah
serta mewujudkan
kesejahteraan
masyarakat warga Bantul
yang sebagian besar adalah
petani
dengan kepemilikan lahan terbatas,”
ujar Bupati Bantul Hj. Sri
Suryawidati.